Gloomy sunday

Bila ada kematian...sa jadi speechless..sa tidak tau mau kata..apa message yang perlu disampaikan kepada keluarga si mati...

I tot...I have all the words to make them setidak2nya ada damai sejahtera...

Tapi bila hanya sa dan keluarga si mati ada di Wad hospital...sa jadi kaku. There right in front of me, was the body..si kecil yang pergi meninggalkan ibu bapanya. There right in front of me, the father crying in his heart...and there his wife...holding his husband arms needs to be console need comfort...and there was me...standing without saying anything... i was really speechless.

The father sangat menyesal sebab membuat keputusan tuk anaknya dibedah, ibunya menangis sebab tidak sempat berkata2 buat kali terakhir dengan anaknnya...

Sepanjang hidup sa, kehilangan yg amat sa rasakan apabila datuk sebelah bapa saya passed away. Sa tiada masa itu di sana, dan sa sangat sedih. Tapi sa tau situasi yang ada masa tu tidak sama. Sa tidak dapat menyelami perasaan kehilangan seorang anak. Sa tidak dapat menyelami penyesalan tidak dapat berkata2 buat kali terakhir dengan anak.

Sa betul2 tidak tau mau buat apa. Mau berdoa...mau sampaikan kata penghiburan..semua tidak terkeluar dari mulut saya. Yang sa cuma mampu buat, sa di sana bersama mereka. Ada terbit rasa kesal sa, sebab sa tidak pernah mengunjungi keluarga ini sekalipun jarak sa dan mereka tidaklah terlalu jauh. Ada terbit di hati sa, kalau lah sa sempat tumpang tangan kepada si kecil itu semasa dia masih hidup, setidak2nya....

Tapi sa tau, jauh di sudut hati sa, Yesus sedang bersama dengan si kecil itu. Sa tau, si kecil itu pulang ke pangkuan BAPA di Surga. Si kecil itu Tuhan berikan kesempatan 3 tahun bersama dengan keluarganya di bumi.

Bapa di surga, saya berdoa biarlah damai sejahtera daripada-Mu memenuhi hati mereka sekeluarga. Hati yang sakit, biarlah ENGKAU baluti dengan kasih daripada Mu. Kuatkan lah hati mereka sekeluarga. Teguhkan hati mereka. Amen.

p/s-Bye-bye Ivy Isabelle Jofik. Rest in Peace.