Saturday, November 11, 2017
A decision to make... is it for better or worse?
Sekarang tengah hot itu Korean drama "While you were sleeping'.. lakonan Lee Jong Suk (LJS) dan Bae Suzy (BS). Sedikit penceritaan plot ini, LJS memainkan peranan as young-hot-handsome-like-to-selfie- prosecutor yang masih kira junior di jabatan pendakwaraya. While BS, seorang reporter yang berani dan disegani oleh karismanya. BS mempunyai anugerah bermimpi akan masa datang. Ada kebaikan keburukan. Tapi, oleh kerana supranatural gift nya ini, ayahnya mati walaupun BS sudah warning ayahnya. LJS, juga punya masa silam. Kehilangan ayahnya di usia remaja. LJS pula juga punya supranatural gift boleh bermimpi akan masa datang tp mimpinya banyak berkisar tentang BS. bagaiaman perkara tersebut boleh terjadi, drama ini merungkainya episod demi episod. BS merasa dirinya hopeless sb tidak mampu mengubah mimpinya. Tp LJS berusaha untuk mengubah mimpi tersebut. Bak kata LJS, setiap kali mimpi yang mereka ubah, perkara itu boleh jadi baik, boleh jadi makin buruk. Sebab seperti mengekang air dari mengalir 1 hala, pastinya haluan air itu akan terdivert ke arah lain which arah baru tersebut could lead to much better or more worsen.
Jadi, a decision to make? is it for better or worse?
Hari ini, saya mau kongsikan kisah yang berlaku dalam keluarga kami, as much as it very embarrassing us, tapi ada sesuatu yang ingin saya kongsikan di sini. Dalam bbp bulan lepas, keluarga kami dikejutkan dengan kes anak buah saya hamil diluar nikah. Usianya yang belum pun ambil SPM amat mengejutkan dan menyedihkan kami sekeluarga. Hubungan keluarga kami rapat, dan anak buah saya ini merupakan antara cucu terawal dalam keluarga kami. Seorang yang ya agak pemalu, tapi tetap mahu terlibat dengan pelayanan di gereja seperti menari. Menari adalah kesukaan..ehm makanan dia. Anak buah sy ini pun cantik ya lah mewarisi dari ibunya yg cantik juga. We knew that she has boyfriend dari kampung yg sama. I remember my sister, whenever when we balik kampung kami akan ada sesi girl talk. My sister lebih cenderung kepada anak buah sy yg seorang ini. so she keep reminding my niece to jaga diri. knowing that her bf also from the same kampung. But then, perkara yang kami takuti itu yang terjadi. Salah siapa? i dont want to blame any sides.
So things had happened, its time to make decision. what shall we do with the baby, the father of the baby, and our niece. To be honest, never in my little mind did our family will came across with this situation. A teenager being impregnated as such young age..i thought that was only happened in western country (T__T). Yeah, i was that naive like that.
To be honest, saya marah. i was very furious to the father of the baby. He is also at the young age, how come Lord? how come? this was my struggle. saya kesian dengan anak buah saya. of course kalau ikutkan law Malaysia, kami ada advantage sebab since my niece still consider underage, that boy surely high chances to go to prison. And for a brief moment, saya rasa serve him right. Who asked him to take advantage to my niece. He is already 21 yrs old. He should can think wisely compare to my niece. but come on...when it comes to sex attraction who will be able to resist? That's why, prevention is better than cure. Jangan main2 dengan api asmara. Alkitab pun sudah warning, jangan bangkitkan sebelum waktunya.
i was at that moment already suggesting that to my parents, my sister as the mother of my niece. But, after a while, being a Christian, i took a while to think thoroughly. i prayed and i even called a pastor that i know yang boleh dipercayai dan ada pengalaman untuk handle perkara ini. Antara perkara yang kami bincangkan, adalah masa depan anak dalam kandungan itu.
So, pendek cerita after consultation dan mengambil kira semua pandangan termasuk apa isi hati anak buah kami, we come to a decision like this.
`no marriage is necessary. Dlm kristian, umur yang diperbolehkan kawin adalah 18 tahun bagi perempuan. Tapi kami sepakat, tidak kawinkan anak buah kami dengan lelaki itu. bukan sebab mereka x mencintai antara satu sama lain. Bahkan family lelaki itu mau bertanggungjawab, tapi perkawinan bukan main2. u know that. and i know that. and all of us know that. sebab sebagai kristian, apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Jadi bila suda kawin, there will be no turning back. You have vowed for better or worse, sick or health...semua itu janji di hadapan Tuhan. Jadi kami berfikiran, biarlah kesilapan (hamil usia muda) jangan tambah lagi dengan kawin di usia muda. That was what well at least, my sister (the mother of my niece), my 1st sister, my sister and I (there were 4 girls in the house) agreed. Knowing my sister juga ada pengalaman buruk dalam marriage, dan sy pun tau kesukaran dalam rumah tangga, i was not willing for my niece to take that road. However the church council did suggested if after 2 years, they still love each other and want to get married, then it for them to decide.
`because of our 1st decision, so the baby is automatically considered none of the father of the baby business. We also cannot tuntut apa2 kecuali bbp sogit sebab kerosakan (because the damaged is done and involved education) masa depan, maka certain things that family have to bayar to my sister family.
So yeah, the bigger question will be..how will be the baby's future... i cannot share detail about this but we already have plan for that also.
Cumanya, all of our decision above, is it for better or worse outcome? banyak drama kita tengok kan even real life d western pun terjadi. Bila anak yang diangkat tau dia anak angkat pasti mengundang emosi anak tersebut. And we are fully aware any of our decision will impact the baby's future. Mungkin to us pernikahan itu x perlu. Tapi how if kami benarkan my niece and her bf get married? Again will the baby happy?
Saya secara pribadi merasakan, itulah kepoutusan yang baik utk semua pihak. Tapi of course, bila saya memikirkan anak itu akan membesar suatu hari nanti, i wonder if we make the right decision then. Semua ini akan jadi persoalan. Cuma pada ketika ini, of course kami fikirkan anak buah kami lebih. Masa depan dia. Juga masa depan baby itu.
One day, bila anak itu besar doa dan harapan saya, dia akan memahami keputusan yang diambil bagi pihaknya. Dan pada ketika itu saya berdoa, supaya kasih karunia Tuhan terus menyertai dia sampai marantha. Amen.
Subscribe to:
Posts (Atom)
A decision to make... is it for better or worse?
Sekarang tengah hot itu Korean drama "While you were sleeping'.. lakonan Lee Jong Suk (LJS) dan Bae Suzy (BS). Sedikit penceritaan ...
-
Duduk di Kementerian ini memang banyak hal yang tidak terjangka...one minute you still hold the position the next day u got transfer order.....
-
i は悪いと悲惨なを感じる。 私は私の間違いである知っていた。 申し訳ありません主低下するの私です。 私は私の に横たわってされてしました。 主よ、許す私。 腹を私と私の を行う i たびに悲しいなかで感じる。 ちょうど願っていないは彼女はことを教え、偉大な従業員となりすぐ雇...
-
I love cooking... :D Bukan sebab sy ni perempuan dan harus pandai masak, atau sebab mau kawin so kena belajar masak, tapi sy suka memasak si...